14.1 Istilah Umum Crypto

Terdapat beragam istilah yang asing dan kompleks dalam ranah crypto. Artikel ini dapat dijadikan sebagai referensi panduan bagi yang ingin memahami istilah-istilah asing dalam dunia crypto. Istilah-istilah crypto akan dibagi per bab sesuai dengan sektor yang berbeda.

  • Jumlah yang harus dibayar rata-rata per tahun dari pihak tertentu, misalnya dari borrower ( pihak yang mempunyai utang karena adanya perjanjian elektronik layanan fintech P2P lending ) ke lender ( orang atau badan hukum yang menyalurkan uangnya untuk dipinjamkan ke platform fintech lending (pinjaman online) ).

  • Annual Percentage Yield (APY) Jumlah pengembalian (return) per tahun yang diperoleh.

  • Semua koin Crypto selain Bitcoin. Contohnya adalah Ethereum, BNB, XRP, dan lain-lain. Umumnya, mereka menjual diri mereka sebagai alternatif yang lebih baik dari Bitcoin. Istilah "altcoin" mengacu pada semua cryptocurrency selain dari Bitcoin

  • Terdiri dari 2 kata, yaitu Crypto dan currency. Crypto berarti rahasia, sedangkan currency berarti mata uang. Cryptocurency adalah mata uang yang menggunakan teknologi Crypto. Di Indonesia, istilah yang lebih umum dikenal adalah aset Crypto.

  • Central Bank Digital Currency, yaitu mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral.

  • Asset Crypto yang memiliki jaringan (chain) sendiri dan biasanya digunakan sebagai biaya transaksi (gas fee).

  • Centralized Finance, mengacu pada penyedia layanan keuangan secara tradisional atau terpusat (tersentral).

  • Decentralized Finance merupakan fasilitas perbankan ala Crypto tanpa fractional reserve banking. Di dalam Defi, kita dapat menukar aset Crypto, meminjam, menjaminkan aset Crypto, mengisi likuiditas, dan masih banyak lagi.

  • Do Your Own Research, merupakan hal penting ketika akan melakukan trading atau investasi pada aset Crypto.

  • Sebuah proyek Crypto dikatakan terdesentralisasi apabila node dan validatornya tidak dikuasai oleh pihak tertentu dalam jumlah yang terlampau besar. Desentralisasi berkaitan dengan jumlah node dan validator, bukan pada harganya.

  • Merupakan ukuran untuk menilai seberapa terdesentralisasi suatu proyek Crypto dengan bitcoin sebagai benchmark.

  • Aset Crypto yang tidak memiliki chain-nya sendiri, melainkan menggunakan chain / jaringan lain seperti BSC atau Ethereum dengan sistem smart contract.

  • Staking merupakan aktivitas mendelegasikan aset Crypto kita untuk diikutkan dalam staking pool. Tujuannya adalah untuk berbagi fee validasi dengan validator. Sistem staking hanya berlaku di protokol proof of stake, tetapi saat ini maknanya telah meluas menjadi mengunci aset Crypto dan mendapatkan insentif.

More In This Chapter

Angga Andinata

Seorang educator. Misinya untuk mempersiapkan generasi Web3. Mengubah orang dari awam crypto menjadi paham crypto.

https://youtube.com/c/anggaandinata
Previous
Previous

14.2 Istilah Slang Dalam Cryptocurrency