1.6 Kenapa Harga Barang Makin Mahal?

Saat Iphone 3G diluncurkan pada tahun 2007, harganya hanya sekitar $199. Namun, sekarang harga Iphone terbaru sudah mencapai $799 untuk pasar Amerika. Gaji pertama saya dulu sebesar 1 juta rupiah terasa seperti menjadi sultan, tetapi sekarang jumlah tersebut hampir tidak memiliki arti. Bahkan harga bahan makanan dan rumah semakin mahal dari waktu ke waktu. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, generasi milenial saat ini semakin sulit untuk memiliki rumah karena kenaikan harga rumah tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan. Faktanya, purchasing power milenial turun jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. dan di artikel ini kita akan membahas mengapa hal ini bisa terjadi

  • Inflasi terdengar seperti istilah yang sulit untuk dipahami. Namun sebenarnya inflasi adalah hal yang sangat umum terjadi dalam kehidupan sehari hari. Secara sederhana, inflasi dapat diartikan sebagai berkurangnya daya beli kita karena turunnya nilai mata uang. Sebagai contoh, saat saya masih bersekolah dasar, keluarga saya memproduksi roti dan 1 buah roti tawar dapat dibeli dengan harga 600 rupiah. Namun, sekarang harga roti tawar sudah mencapai 15,000 rupiah atau bahkan lebih.

    Inflasi sebenarnya adalah pencurian senyap yang terjadi pada orang-orang yang menabung uangnya karena nilai mata uang yang terus turun. Oleh karena itu, inflasi sering disebut sebagai kutukan bagi para penabung. Sebaliknya, orang yang kaya cenderung tidak menyimpan uang dalam bentuk tunai karena nilai mata uangnya terus menurun. Bagi mereka, penting untuk menginvestasikan uang mereka agar nilai investasinya terus meningkat seiring waktu.

    Namun, bagi kebanyakan orang, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menghindari inflasi. Salah satu cara untuk menghindari inflasi adalah dengan membelanjakan uang kita sekarang, karena jika uang kita tidak digunakan, nilainya akan terus menurun. Namun, membelanjakan uang tidak sembarangan. Diperlukan strategi yang tepat untuk mengalokasikan uang kita agar nilainya terus bertahan seiring waktu. Bagaimana cara melakukannya? Ini adalah tantangan yang harus dipecahkan.

  • Jadi apa penyebab utama dari inflasi? Mengapa harga barang makin mahal? Mengapa daya beli uang kita terus menurun

    1. Supply Barang Yang Sedikit
      Karena ada banyak orang yang memiliki uang ingin membeli barang yang sama tapi jumlah barangnya sedikit. Misal Jumlah minyak goreng digudang sedikit dan ada banyak yang ingin membeli minyak goreng. Maka disinilah hukum supply demand berlaku, makin banyak demand maka penjual dapat menaikan harganya disebabkan jumlah barang yang terbatas.

      Jadi, harga minyak goreng yang dulu sekitar 15,000 rupiah sekarang bisa mencapai 18,000 rupiah dan kemungkinan akan terus meningkat jika pasokannya semakin langka. Selain itu, seperti efek domino, harga barang lain yang terkait dengan rantai pasokan juga ikut naik. Misalnya, ketika harga minyak goreng naik, maka harga makanan juga akan ikut naik.

    2. Kebijakan Moneter
      Contohnya, pemerintah dapat memutuskan untuk menginjeksi pasar dengan likuiditas atau stimulus. Artinya, pemerintah mencetak uang dan membagikannya ke perusahaan dalam bentuk hutang. Tujuannya adalah untuk memacu perekonomian setelah krisis atau resesi. Dengan demikian, perusahaan dapat memperluas bisnisnya, berbelanja, dan meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

    3. pemerintah mencetak uang untuk membayar hutangnya
      Di Amerika, ada yang disebut dengan debt ceiling atau batas atas hutang yang harus dinaikkan karena sudah mencapai batas maksimal. Privilese ini hanya dimiliki oleh Amerika. Namun, karena perdagangan internasional dan cadangan devisa banyak negara menggunakan dollar, maka hal ini pasti akan berdampak pada negara lain di luar Amerika, entah seberapa kecil atau besar dampaknya.

    4. Uang Hanyalah Mata Uang
      Pada tahun 1933, Dollar dipilih sebagai mata uang bersama untuk perdagangan internasional melalui perjanjian Bretton Woods. Hal ini terjadi karena dunia membutuhkan mata uang yang stabil dan dollar dipilih karena menjamin setiap dollar bisa ditukar dengan emas. Namun pada tahun 1970, Presiden Nixon melepas dollar dari standard emas dan membuat dollar menjadi mata uang fiat yang tidak dibackup oleh apapun karena Amerika mencetak terlalu banyak uang. Hal ini membuat Warren Buffet menyatakan inflasi sebagai hidden tax dan Voltaire mengatakan bahwa paper money eventually return to its intrinsic value, zero.

      Oleh karena itu, lebih bijak jika kita menukarkan uang kita dengan aset yang bisa memberikan cashflow positif dan meningkatkan nilainya. Sebagai contoh, emas dianggap sebagai uang yang sebenarnya sedangkan dollar kertas adalah mata uang fiat yang tidak dibackup oleh uang sebenarnya. Dengan memiliki aset yang tepat, kita dapat melindungi nilai kekayaan kita dari inflasi dan kebijakan moneter yang tidak terduga.

  • Inflasi tidak selalu merugikan, sebab dapat mengindikasikan pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perekonomian yang meningkat. Menurut aturan Federal Reserve, tingkat inflasi yang ideal adalah sekitar 2%. Dengan adanya inflasi yang sehat, masyarakat lebih cenderung untuk membelanjakan uang daripada menabungnya. Sebaliknya, deflasi terjadi ketika orang tidak tertarik untuk menghabiskan uang mereka, sehingga mereka lebih memilih menabung. Inflasi mendorong orang untuk menghabiskan uang mereka saat ini, karena harga barang atau aset lebih murah pada saat ini. Sedangkan deflasi mendorong orang untuk menunda pembelian, sehingga mengurangi pertumbuhan ekonomi dan menghambat ekspansi perusahaan dan pengusaha retail.

    Untuk menghindari risiko inflasi, disarankan untuk mengeluarkan uang dengan cara berbelanja aset atau melakukan investasi. Investasi memiliki dua tujuan utama yaitu mengalahkan inflasi dan mengalahkan indeks pasar. Selain menghindari inflasi, investasi di pasar saham juga dapat menghasilkan compounding interest, yaitu pengembalian yang diinvestasikan kembali sebagai modal. Misalnya, jika kita berinvestasi sebesar $1000 dan mendapatkan pengembalian sebesar 6% setiap tahunnya, pada tahun pertama modal kita akan menjadi $1000 + $60 dari hasil deviden. Jika kita kembali menginvestasikan keuntungan tersebut dengan pengembalian tetap 6%, nilai investasi kita akan menjadi $1123. Ini belum termasuk jika nilai saham yang kita beli juga naik. Dalam 30 tahun dengan pengembalian rata-rata 6% per tahun, kita dapat menghasilkan $5743, hampir 6 kali lipat dari modal awal.

    Warren Buffet sendiri mengatakan hidupnya adalah bukti hasil dari compound interest. Market terbaik kalau kita mau investasi saham pasti nya di market US. Kenapa market US? Market US adalah market yang paling dominan sejak 1871. Market US adalah salah satu market paling advance dan benchmark stock matket seluruh dunia. 9 dari 10 perusahaan terbesar d dunia dilisting di US.

*Investor juga menganggap amerika memiliki resiko politik yang lebih rendah.

  • Inflasi tidak selamanya buruk, karena inflasi merupakan tanda masyarakat memiliki banyak uang dan Inflasi angka yang sehat merupakan tanda pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik. Namun Inflasi dapat menjadi buruk jika terjadi Stagflasi ( Kombinasi antara inflasi yang tinggi dan ekonomi yang stagnan) menyebabkan harga harga semakin tinggi namun daya beli tidak meningkan atau bahkan terjadi Hyper Inflasi.

    Hyperinflasi terjadi ketika nilai mata uang jatuh dengan sangat cepat dan ekstrim, seperti yang terjadi di beberapa negara seperti Venezuela, Bangladesh, Turki, Libanon, Nigeria, dan Zimbabwe. Biasanya, ini terjadi karena kebijakan pemerintah yang buruk. Misalnya, di Bangladesh, pemerintah melarang petani untuk menggunakan pupuk, yang menyebabkan gagal panen dan kekurangan pasokan bahan pangan. Di Turki, pemerintah tidak mengizinkan bank sentral menaikkan suku bunga karena dianggap sebagai riba, padahal menaikkan suku bunga adalah cara umum yang dilakukan bank sentral untuk menekan inflasi. Di Nigeria, pemerintah mengganti desain uang dan mengharuskan warga menukarnya, tetapi jumlah uang yang tersedia tidak cukup sehingga orang kehilangan kepercayaan pada uang dan pemerintah. Sementara di Lebanon, sebagian besar barang di pasar berasal dari impor, namun bank sentral kehabisan uang untuk membayar kreditur, sehingga disebut sebagai regulated Ponzi Scheme oleh Reuters.

Kesalahan, kebodohan, atau bahkan korupsi seorang pemimpin dapat merusak mata uang dan ekonomi negara melalui inflasi yang merajalela.
— Angga Andinata

More In This Chapter

Angga Andinata

Seorang educator. Misinya untuk mempersiapkan generasi Web3. Mengubah orang dari awam crypto menjadi paham crypto.

https://youtube.com/c/anggaandinata
Next
Next

1.1 Apa sih Investasi? Mengapa Investasi Itu Penting?